- Kelompok orang yang menjadi bagian sebuah budaya yang besar, mempunyai nilai, norma, & lifestyle tersendiri.
- Terbentuk karena : estetika & pandangan terhadap konsep hidup, interest (minat), dan pengalaman yang sama.
- Pembentukan Sub-Culture dapat berdasar pada : agama, hobi, pekerjaan, jenis kelamin, usia, sosial / ekonomi
- Sub-Culture bersifat harmonis, dapat berbaur dengan masyarakat luas.
- Dapat bersifat organisasional (pendaftaran, ritual penerimaan, struktural).
- Berikut merupakan contoh Sub-Culture :
Anak - Anak Layangan (ALAY)
Merupakan kelompok orang yang dianggap kampungan (karena berbeda dari yang lain), karena menggunakan cara menulis yang ajaib, mempunyai cara dandannya sendiri, mempunyai banyak siblings di Facebook, dll.
Meskipun lifestyle para Alay dapat dikatakan menimbulkan ketidaksukaan bagi para Non-Alay, namun karena tidak adanya hal yang berbahaya, dan masih dapat berjalan dengan harmonis, makan masih masuk dalam kategori Sub-Culture.
Merupakan kelompok orang yang dianggap kampungan (karena berbeda dari yang lain), karena menggunakan cara menulis yang ajaib, mempunyai cara dandannya sendiri, mempunyai banyak siblings di Facebook, dll.
Meskipun lifestyle para Alay dapat dikatakan menimbulkan ketidaksukaan bagi para Non-Alay, namun karena tidak adanya hal yang berbahaya, dan masih dapat berjalan dengan harmonis, makan masih masuk dalam kategori Sub-Culture.
Counter Culture
- Merupakan Sub-Culture yang terbentuk dengan perlawanan karena adanya pertentangan dengan kelompok lain / masyarakat luas.
- Kelompok orang dalam budaya tertentu yang membedakan diri sendiri dari kelompok di mana mereka berada.
- Terbentuk karena rasa muak akan budaya besar / dominan (mainstream). Karena menolak nilai - nilai dari budaya besar, para Counter Culture sulit untuk hdiup berdampingan dengan budaya yang besar.
- Para Counter Culture melawan nilai & norma yang ada dan tersebar dalam 1 kelompok budaya.
- Perlu diingat bahwa banyak dari budaya yang kita lihat sekarang (misal : para pengamen yang berpakaian ala Punk), bukan lagi disebut budaya. Hal tersebut disebabkan karena mereka telah menghilangkan esensi utama dari budaya itu sendiri, dan hanya mengikuti 'gaya' mereka.
Para peniru tersebut disebut dengan istilah "Poser / Poseur". - Berikut merupakan contoh Counter Culture :
PUNK
Merupakan Sub-Culture yang lahir di London, Inggris sebagai gerakan anti materialisme dan kapitalisme.
Para penggerak dari budaya ini adalah orang - orang dari kelas pekerja.
Mereka menggunakan pakaian berpaku sisa - sisa dari pekerjaan mereka. Untuk melawan kaum kapitalis pada saat itu, mererka lebih memilih untuk membuat sendiri kebutuhan dan hiburan mereka.
Konsep DIY yang kita kenal saat ini berasal dari budaya para kaum Punk.
HIPPIES
Kaum Hippies muncul di Amerika Serikat pada tahun 1960 - 1970 an. Mereka adalah kelompok yang menolak peperangan, penggunaan marijuana, membebaskan kehidupan sexual - melawan norma & agama.
Tidak senang dengan segala bentuk yang terorganisir dan menginginkan adanya perubahan dalam sosial & politik.
Para Hippies identik dengan pakaiannya yang warna - warni, adanya ikat kepala, rambut yang gondrong, serta cara hidup mereka yang bebas. Hal tersebut dilakukan untuk memperlihatkan penolakan mereka akan perang. Bahwa dengan hidup dengan bebas dan berwarna tanpa adanya perang, semua akan menjadi bahagia.
Salah satu lambang "damai" yang digunakan para Hippies, mempunyai sejarah sebagai salah satu sandi Morse huruf "N" dan "D" yang berarti "Nuclear Disarmament".
Merupakan Sub-Culture yang lahir di London, Inggris sebagai gerakan anti materialisme dan kapitalisme.
Para penggerak dari budaya ini adalah orang - orang dari kelas pekerja.
Mereka menggunakan pakaian berpaku sisa - sisa dari pekerjaan mereka. Untuk melawan kaum kapitalis pada saat itu, mererka lebih memilih untuk membuat sendiri kebutuhan dan hiburan mereka.
Konsep DIY yang kita kenal saat ini berasal dari budaya para kaum Punk.
HIPPIES
Kaum Hippies muncul di Amerika Serikat pada tahun 1960 - 1970 an. Mereka adalah kelompok yang menolak peperangan, penggunaan marijuana, membebaskan kehidupan sexual - melawan norma & agama.
Tidak senang dengan segala bentuk yang terorganisir dan menginginkan adanya perubahan dalam sosial & politik.
Para Hippies identik dengan pakaiannya yang warna - warni, adanya ikat kepala, rambut yang gondrong, serta cara hidup mereka yang bebas. Hal tersebut dilakukan untuk memperlihatkan penolakan mereka akan perang. Bahwa dengan hidup dengan bebas dan berwarna tanpa adanya perang, semua akan menjadi bahagia.
Salah satu lambang "damai" yang digunakan para Hippies, mempunyai sejarah sebagai salah satu sandi Morse huruf "N" dan "D" yang berarti "Nuclear Disarmament".
HIPHOP, BREAKERS, GRAFFITI
Muncul di Amerika pada tahun 1970-an.
Sebuah Counter Culture yang timbul akibat perbudakan kaum afro - Amerika karena perbedaan warna kulit.
Seperti kaum Punk, penolakan tersebut membuat kaum afro-Amerika membuat dan menciptakan sendiri gaya mereka. Hip hop sendiri merupakan perpaduan dari : MC-ing (sekarang disebut rapping), DJ-ing, Break Dance, dan Graffiti.
Sekarang ini, Hiphop sudah berubah menjadi salah satu bentuk lifestyle yang populer di sekitar kita. Dapat kita lihat dari beberapa film yang menggunakan unsur Break Dance, DJ-ing, dan Graffiti seperti : Step Up Revolution. Ataupun game yang menggunakan unsur Graffiti, dan Hiphop, juga rapping di musiknya seperti : The World Ends With You.
Film Step Up Revolution yang menggunakan unsur - unsur HipHop seperti Break Dance, DJ-ing, dan Graffiti.
Game The World Ends With You yang menggunakan unsur HipHop seperti : Graffiti, Rapping, dan DJ-ing.
HIPSTER
Hipster adalah sebuah Counter Culture yang sedang banyak terjadi di sekitar kita saat ini.
Hipster sendiri adalah orang - orang anti mainstream dan kemudian menggabungkan banyak kebudayaan di sekitarnya, agar terlihat berbeda.
Dapat dikatakan bahwa kaum Hipster adalah lawan dari trend yang sedang berjalan. Agar terlihat berbeda dari yang lain, seorang Hipster tidak akan mau mengikuti trend yang sedang ada. Entah dengan mencari trend mereka sendiri, atau dengan mengikuti trend yang sudah lewat.
Namun, karena hanya meniru gaya kebudayaan lain tanpa melihat esensinya, banyak orang mengganggap para Hipster adalah Fake dan Poser.
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender)
LGBT sendiri adalah sebuah singkatan dari Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender. Singkatan ini mulai digunakan sejak tahun 1990-an.
Namun sekarang ini, LGBT sudah lebih dikenal sebagai bentuk komunitas yang terdiri dari orang - orang yang termasuk dalam LGBT tersebut.
Salah satu alasan LGBT masuk dalam kelompok Counter Culture adalah karena adanya perlawanan terhadap hukum agama.
Unit Budaya / Sub - Culture / Counter Culture
Terdiri dari : norma, aturan, kepercayaan, nilai, adat, ritual, artefak
Norma : "Hukum" "informal" yang menjadi standar / acuan tentang apa yang normal & tidak normal.
Bila tidak dipatuhi menjadi aneh dan menjadi pembicaraan orang lain
Contoh : mengucapkan terimakasih, tolong, maaf, dll.
Aturan : "Hukum" formal yang menjadi acuan boleh / tidak boleh, bersifat tertulis.
Bila tidak dipatuhi dikenai sanksi / hukuman
Contoh : Peraturan lalu lintas, Undang Undang, dll.
Kepercayaan : Hal - hal yang berkaitan dengan benar / tidak, dinilai secara mental. Lebih mengarah ke diri sendiri.
Contoh :
- Seorang vegetarian yang memilih untuk tidak memakan daging karena dianggap menyiksa sesama makhluk hidup & tidak sehat.
- Seorang fotografer yang sudah memilih kamera Canon tidak mau beralih ke kamera lain karena Canon dianggap lebih baik dan unggul.
Adat : Perilaku yang diterima secara luas & dilakukan terus menerus dalam waktu yang lama, berbasis pada norma.
Contoh : Makan menggunakan tangan kanan
Ritual : Upacara / rangkaian yang menjadi kebiasaan di wilayah tersebut.
Hal - hal di atas dapat membentuk :
- Pola Pikir
- Perilaku dalam masyarakat
- Cara masyarakat memprioritas
- Cara manusia menilai sesuatu
- Cara pengklasifikasian banyak hal dalam bermasyarakat
- Membentuk nilai diri, motivasi diri, & aktifitas kebiasaan mereka
Dengan pembentukan tersebut, maka akan terbentuk pola pikir yang dapat digunakan oleh para produsen barang, untuk mempromosikan barang - barang mereka lewat iklan.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari - hari, kita mempunyai budaya untuk mencuci tangan kita sebelum makan.
Hal tersebut menjadi salah satu pemicu sabun Lifebuoy yang merupakan sabun kesehatan untuk keluarga.
Contoh :
Dalam kehidupan sehari - hari, kita mempunyai budaya untuk mencuci tangan kita sebelum makan.
Hal tersebut menjadi salah satu pemicu sabun Lifebuoy yang merupakan sabun kesehatan untuk keluarga.
Makasih kak, penjelasannya cukup jelas daripada web lain🤘
ReplyDelete