Dalam kehidupan kita sehari - hari, kita banyak mengkonsumsi benda - benda di sekitar kita. Sebenarnya, arti dari konsumsi sendiri tidak terbatas pada makanan saja.
Konsumsi adalah Proses menghabiskan atau menggunakan obyek - obyek tertentu.
Dengan adanya perbedaan zaman, maka konsep konsumsi pun mengalami perubahan :
- Zaman PRA - MODERN
Dengan jumlah produksi yang terbatas, hasil produksi ditujukan untuk kebutuhan manusia.
- Zaman MODERN - SEKARANG
Pada zaman modern, terjadi revolusi industri yang membuat proses produksi barang lebih cepat dengan jumlah yang lebih banyak. Hal tersebut membuat konsumen dipaksa untuk mengkonsumsi secara terus - menerus.
Namun karena tidak adanya "identitas" pada zaman modern, barang yang dibuat tidak memiliki kelebihan tersendiri.
Pada zaman ini, barang hasil produksi sudah menumpuk. Namun, dengan adanya zaman yang baru, muncul "identitas" pada barang yang sudah diproduksi.
Dengan adanya "identitas" tersebut, barang yang sudah ada dibuat berbeda dan menarik dengan cara :
"Kanibalisme"
Produk yang baru muncul dengan inovasi baru sehingga "memakan" produk yang lama
Contoh :
Beberapa tahun yang lalu, HP BB dengan fitur BBM menjadi sangat laris di Indonesia. Namun beberapa tahun berikutnya, muncul HP baru dengan fitur Android dan lebih diminati oleh para pengguna HP.
"Gue Banget"
Produk ditambahkan nilai - nilai yang membuat orang berpikir, "Ini produk gua banget."
Contoh :
Setiap orang mempunyai barang yang memang menjadi ciri khas / barang yang selalu digunakan.
Misal seorang yang mempunyai sifat tomboy dan tidak senang menggunakan sepatu berhak.
Saat orang tersebut melihat sneaker / flat shoes pasti orang tersebut akan ingin membeli karena merasa produk tersebut dibuat untuk dirinya
NEEDS VS WANTS
Menurut Baudrillad : Sekarang ini, yang dikonsumsi oleh orang - orang bukanlah nilai gunanya, namun nilai simbolis yang bersifat abstrak dan terkonstruksi.
Sekrang ini konsumsi membutuhkan manipulasi simbol secara aktif, untuk memanjakan hasrat orang tersebut.
Berikut merupakan perbedaan konsumsi secara NEED dan WANTS :
JENIS BARANG
|
NEEDS
|
WANTS
|
Sepatu Hiking
|
Untuk keperluan
mendaki gunung
|
Agar terlihat seperti
orang yang senang traveling / mendaki
|
Minuman Alkohol
|
Untuk minum /
menghilangkan haus
|
Agar terlihat seperti
Party Goers
|
Gadget
|
Untuk komunikasi
|
Banyak digunakan oleh
orang (sedang trend)
|
Selain dibeli karena keinginan, suatu barang pun dapat dikonsumsi karena adanya keinginan untuk memuaskan hasrat :
Fungsi utama dari sepatu adalah untuk melindungi kaki kita. Namun, seringkali kita membeli sepatu tersebut karena gaya, model, warna, atau bahkan merek yang ditawarkan.
Dengan hal tersebut, sebenarnya yang kita beli bukanlah sepatu melainkan model, warna, merek, atau gaya sepatu tersebut.
PERGESERAN MAKNA KONSUMSI (di zaman sekarang)
Sekarang ini, makna dari konsumsi menjadi proses objektifikasi, mengeskternalisasi, & menginternalisasi diri lewat objek sebagai medianya.
Contoh :
Seorang desainer / ilustrator yang menggunakan cat air Winsor karena mengobjekkan dirinya sebagai seorang desainer / ilustrator.
GAYA HIDUP
Pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktifitas, minat, dan opini.
Katler (2002, p.192)
Secara umum, gaya hidup adalah : cara bagaimana seseorang beraktivitas, apa yang orang pikirkan tentang diri sendiri dan dunia sekitar (Aktifitas, Minat, Opini (A, I, O))
Dalam kehidupan sehari - hari, setiap orang dapat memilih ingin hidup seperti apa, kemudian produsen akan "menyesuaikan" produk dengan AIO.
Jenis - jenis gaya hidup & produk yang digunakan:
- Healthy Lifestyle
- Spiritual Lifestyle
- Party People
- Green Living
- Nomad People
- Yoga People
- Beach Babes
- Extreme Sport Lovers, etc.
HABITUS
Tindakan seseorang yang sudah dipelajari sejak lama dan menjadi pola aktifitas, interest, dan opini tersendiri sesuai dengan dunianya. Pola - pola yang dibentuk tersebut membentuk Lifestyle.
Contoh :
Ketika seseorang pergi berbelanja dan memilih untuk membawa tas sendiri dibandingkan menggunakan kantong plastik yang diberikan swalayan, ia membentuk pola gaya hidup Green Living.
Lifestyle sendiri dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
- Diferensiasi
Perbedaan kelas dengan masuk ke kelas yang sudah ada dan menggunakan produk yang sudah disediakan oleh pemegang modal.
- Alternatif
Membedakan kelas dengan melawan / menolak kelas yang ada. Produk yang digunakan seringkali bersifat lebih bawah (untuk menggantikan buatan produsen).
Perbandingan Diferensiasi & Alternatif :
Pada tahun 1960 - 1970, sudah banyak orang lebih memilih untuk menetap pada suatu kota, mempunyai rumah. Hidup dengan nyaman dengan segala kelebihan yang ada.
Sistem ekonomi pun sudah maju dengan adanya mata uang yang beredar di setiap kota.
Singkatnya, kenyamanan sebuah rumah sudah menjadi trend pada masa itu.
Namun, sebuah asosiasi bernama Rainbow Family tidak berpikir demikian. Rainbow Family adalah asosiasi orang - orang Hippie yang mulai berakar pada tahun 1960 - 1970.
Mereka memilih untuk tinggal di dalam sebuah tenda, dan hidup di luar kesibukan kota. Ada beberapa orang yang menetap dalam tenda tersebut, namun ada pula orang - orang yang memilih untuk berkelana.
Karena kecintaan mereka akan alam dan keinginan untuk melihat dunia luar, para Hippie lebih senang untuk hidup di luar. Berbeda dengan orang - orang yang ingin merasakan kemajuan kota, para Hippie senang dengan kesederhanaan yang ada. Mereka masih menghargai sistem barter sebagai sistem perekonomian mereka.
GAYA HIDUP ADOPSI
Ketika penganut gaya hidup Alternatif sudah banyak, kaum kapitalis akan mengadopsi gaya hidup tersebut dan merubahnya menjadi gaya hidup Diferensiasi.
Contoh :
Pada tahun 60-an terdapat gaya hidup alternatif yang disebut dengan Punk. Pada masa itu, gaya Punk dianggap sebagai bentuk pemberontakan dan dianggap asing atau tidak biasa.
Namun, di masa sekarang gaya Punk sudah menjadi biasa dalam kehidupan sehari - hari. Dan dianggap sebagai gaya hidup normal.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DAN TANDA
Seperti ditulis di atas, dengan adanya gaya hidup tertentu, pihak produsen akan memproduksi barang - barang yang sesuai dengan gaya hidup tersebut.
Dalam produk tersebut dapat kita temukan tanda - tanda yang berkaitan dengan gaya hidup tersebut.
Berikut merupakan contoh hubungan produk, gaya hidup dan tanda :
Produk yang dipilih adalah : Swatch Touch Zero One
Swatch Touch Zero One adalah sebuah jam tangan yang menggabungkan desain yang unik dan fungsi baru untuk para pemain dan fans voli pantai. Bagi para pemain, jam tangan ini tahan banting dan tahan air, dapat mengukur kekuatan smash, mengukur banyak langkah, dsb.
Para fans juga diberikan kelebihan seperti pengukur tepukan tangan. Selain itu, jam tangan ini pun dapat dihubungkan dengan gadget yang dimiliki untuk mendapatkan hadiah.
Berikut merupakan tanda yang dapat dilihat dari iklan di atas :
Berikut merupakan tanda yang dapat dilihat dari iklan di atas :
- Penggambaran pantai sebagai latar belakang menunjukkan bahwa jam tangan ditujukan untuk orang - orang yang senang pergi dan bermain di pantai.
- Pemilihan model yang mempunyai badan berotot menunjukkan jam tangan ini ditunjukkan bagi mereka yang senang berolahraga.
- Selain itu, dapat kita lihat model menggunakan bikini sebagai busananya, menunjukkan bahwa jam ini ditujukan untuk penyuka pantai.
- Tulisan "Made with Beach Volleyball in mind" menunjukkan bahwa jam tangan ini ditujukan bagi para pecinta olahraga voli pantai.
- Tulisan "How Much You Clap" menunjukkan bahwa jam tangan ini tidak hanya ditujukan bagi para pemain, namun juga penonton.
- Tulisan fungsi jam tangan seperti : "Measures Power of Your Smash", "Counts Your Steps", "Calculates Distance and Calories Burned" menunjukkan jam tangan ini digunakan saat olahraga dan ditujukan bagi para pecinta olahraga.
- Saat model menggunakan handphone untuk dihubungkan dengan jamnya, menunjukkan bahwa pengguna dianggap merupakan orang - orang kota yang sudah menggunakan teknologi saat ini.
- Tulisan water proof menunjukkan bahwa jam tangan dapat digunakan saat melakukan aktivitas yang akan membuat jam basah seperti di kolam renang / pantai.
Dari deskripsi di atas, dapat disimpulkan bahwa jam tangan ini lebih ditujukan pada kelompok Beach Babes yang memang senang pergi dan bermain di pantai.
Namun untuk lebih spesifiknya, jam tangan ini ditujukan bagi para "Beach Babes" yang senang berolahraga (sporty, olahragawan) dan melakukan aktivitas dibandingkan hanya berjemur di pantai.
Salah satu contoh target audience dari jam tangan ini adalah :
Kerri Walsh Jennings adalah seorang atlet voli pantai profesional asal Amerika. Walsh Jennings bersama dengan timnya telah memenangkan medali emas cabang voli pantai di olimpiade musim panas pada tahun 2004, 2008, dan 2014.
Dengan profesinya sebagai seorang atlet voli pantai, Walsh Jennings tentu menghabiskan banyak waktunya untuk berlatih olahraga yang ia sukai tersebut. Karena itulah jam tangan ini cocok dengan gaya hidupnya.